Menguasai Teknik Marketing Via Whatsapp

Irfan Juniyanto

Marketing via Whatsapp
Ilustrasi Maketers

Jika kita ingin menguasai whatsapp marketing maka sejatinya musti paham mengenai rumus paten marketing via Whatsapp.

Kali ini saya akan fokus terhadap rumus paten agar selesai membaca Anda bisa menguasai teknik Whatsapp marketing yang bisa diterapkan untuk jualan produk apapun.

Tapi janji dulu ya, jika Anda merasa ini memberikan insight dan bermanfaat maka Anda harus follow Whatsapp Channel saya. Agar tidak ketinggalan update terbaru seputar jualan via Whatsapp.

Apa Itu Marketing Via Whatsapp

Marketing via WhatsApp adalah strategi marketing yang memaksimalkan WhatsApp untuk berkomunikasi dengan pelanggan dengan tujuan meningkatkan transaksi penjualan.

Strategi ini saat ini semakin populer karena WhatsApp memiliki pengguna yang sangat banyak di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Mari kita ulas ilmu paten jualan lewat Whatsapp, pahami dan resapi kemudian bayangkan ini mudah anda lakukan step by stepnya.

1. Memahami Audiens Anda

Segmentasi Kontak Whatsapp
Audiens Whatsapp (Ilustrasi Maketers)

Langkah awal dalam WhatsApp Marketing adalah mendengarkan dan memahami audiens Anda.

Lakukan segmentasi pelanggan Anda dengan teliti berdasarkan karakteristik dan kebutuhan mereka.

Saat ini di Whatsapp sangat mendukung dengan membuat banyak grup wa untuk segmentasi pasar. Coba Anda maksimalkan fitur komunitas pada whatsapp untuk mengelola banyak grup.

Namun ini bukan tentang banyak-banyakan kontak whatsapp, tapi ini tentang mengenal manusia yang ada dibalik kontak whatsapp tersebut.

Jika Anda bisa memahami audiens Anda maka komunikasi akan semakin menjadi lebih relevan dan pada titik tertentu bisa menyentuh hati mereka.

2. Konten Menyentuh Hati

Untuk menyentuh hati mereka, maka Anda butuh konten yang bisa menusuk langsung tepat di hati mereka.

Setiap pesan yang Anda kirim harus beresonansi dengan penerima. Personalisasi konten Anda untuk mencerminkan kebutuhan dan minat mereka.

Jualan via whatsapp bukan hanya soal penjualan, tapi tentang membangun sebuah narasi yang tepat untuk masuk ke kehidupan pribadi mereka.

Saat konten Anda berkaitan dengan keseharian mereka, hubungan yang lebih kuat pasti bakal tercipta.

3. Pesan Otomatis yang Punya Empati

Saat ini Whatsapp punya fitur untuk balas pesan otomatis, pernah kan Whatsapp Anda di balas oleh pesan otomatis?

Banyak pesan otomatis mereka yang sepertinya tidak punya empati. Membabi buta ke semua pesan yang masuk.

Saat menggunakan pesan otomatis atau chatbot whatsapp, penting untuk memastikan bahwa mereka tidak hanya responsif tapi juga memperlihatkan empati.

Pesan otomatis Anda harus mampu mengenali nuansa dalam pertanyaan pelanggan dan merespons dengan cara yang hangat dan manusiawi.

Ini tentang memberikan solusi, bukan hanya jawaban otomatis.

Untuk itu beberapa layanan Whatsapp Business Solution menawarkan chatbot untuk marketing untuk menghindari kasus ini terjadi.

Saya sendiri membuat chatbot juga, tapi bukan official dari whatsapp, sehingga bisa ramah kantong pengguna dan pro umkm. Anda bisa coba kunjungi CSAI.ID.

4. Bangun Interaksi dan Relasi

Gunakan whatsapp grup, broadcast dan whatsapp blast untuk tidak hanya berbagi informasi tapi juga untuk mendengarkan dan berinteraksi dengan pelanggan.

Ajak mereka untuk diskusi, beri mereka ruang untuk berbagi sebagai bagian untuk mendapatkan feedback yang bernilai.

Tunjukkan bahwa Anda benar-benar mendengarkan. Marketing via Whatsapp bukan hanya sekedar mengirim pesan tapi ini lebih ke membangun komunitas pelanggan yang saling menguntungkan.

5. Melek Analisis

Analitik Whatsapp
Analitik Whatsapp (Ilustrasi Maketers)

Berapa pesan yang terkirim saat Anda melakukan broadcast atau blast, berapa orang yang membuka pesan tersebut dan berapa banyak yang respon? Tidak tau?

Berarti Anda tidak menganalisa kampanye Anda di Whatsapp dan ini Anda tidak sedang menerapkan Whatsapp marketing, mungkin lebih tepat hanya spammer.

Setiap interaksi memberi Anda wawasan tentang perasaan dan kebutuhan pelanggan.

Gunakan informasi ini untuk terus meningkatkan cara Anda berkomunikasi dan berinteraksi dengan mereka.

6. Menghormati Ruang Pribadi

Whatsapp adalah kanal paling privasi untuk melakukan promosi, karena ini langsung ke kontak pribadi pelanggan.

Seetiap komunikasi, penting untuk selalu menghormati privasi dan ruang pribadi pelanggan.

Pastikan komunikasi Anda diinginkan dan relevan. Ini menunjukkan bahwa Anda menghargai mereka sebagai individu, bukan hanya sebagai mesin uang yang setiap butuh duit selalu di nyalakan.

7. Eksklusivitas dengan Sentuhan Pribadi

Manusia itu mau diperlakukan dengan lebih ekslusif, karena pada dasarnya sifat manusia adalah gila hormat.

Tawarkan sesuatu yang unik dan eksklusif melalui WhatsApp, tapi lakukan dengan cara yang mempertimbangkan kebutuhan dan minat mereka.

Ini bisa berupa akses awal ke produk baru atau penawaran khusus yang dirancang khusus untuk mereka.

Pelanggan akan mendapatkan pengalaman yang tidak hanya menguntungkan tapi juga menyenangkan.

8. Manfaatkan Whatsapp Status

Gunakan status WhatsApp untuk berbagi pembaruan, cerita, atau bahkan kata-kata motivasi.

Whatsapp status bukan hanya sekedar promosi, poin paling penting adalah memberikan nilai tambah bagi kehidupan sehari-hari pelanggan Anda. Status yang baik dapat mencerahkan hari mereka atau memberikan informasi yang mereka cari.

9. Maksimalkan Juga Channel Lain

Terdekat Whatsapp bakal mengembangkan aplikasinya untuk bisa share status Whatsapp ke instagram. Ini salah satu cara memaksimalkan channel lain untuk melebarkan audiens.

Integrasikan strategi WhatsApp Anda dengan saluran pemasaran yang lainnya. Karena sebelum ada Whatsapp sudah banyak channel lain, seperti sosial media bahkan yang paling tua adalah email marketing.

Ketika pelanggan terus menemukan Anda di semua channel maka pelanggan merasakan kepedulian Anda pada setiap langkah mereka.

AKhir Kata

Semoga Anda semakin paham betul tentang fundamental menguasai teknik Whatsapp marketing untuk melakukan aktifitas marketing via Whatsapp.


Gabung komunitas Marketer di WhatsApp dan Telegram saya untuk diskusi lebih lanjut.

Bagikan:

Irfan Juniyanto

Seorang marketing offlline yang sudah move on ke online, tertarik dengan hal-hal yang baru. Gabung Newsletter Saya