Kenalan dengan WhatsApp Marketing Pipeline Untuk Dongkrak Omset Penjualan

Irfan Juniyanto

Whatsapp Marketing Pipeline
Ilustrasi by Maketers.com

Sudah sering banget kan jualan menggunakan Whatsapp? nah sekarang ada cara untuk meningkatkan hasil penjualan dengan memaksimalkan chat, mengelola prospek dan mengoptimalkannya dengan pendekatan yang lebih efektif lagi.

Saya menamakan ini adalah strategi “Whatsapp Marketing Pipeline”. dengan menerapkan strategi ini dalam chat anda dengan calon pelanggan, maka Anda telah memandu kepada perjalanan penjualan yang menyenangkan.

Pada artikel ini saya akan coba menjelaskan konsep pipeline,  manfaatnya serta sedikit contoh skrip percakapan dengan pelanggan yang bisa Anda kembangkan lagi.

Tapi ada satu perjanjian ya, Antara Anda dengan saya, yaitu jika strategi Whatsapp Marketing Pipeline ini bermanfaat bagi Anda, maka harap artikel ini di share ke orang lain, agar banyak orang bisa mendapatkan manfaatnya.

Apa itu WhatsApp Marketing Pipeline?

Apa sih Whatsapp Marketing Pipeline itu? dalam konteks pemasaran PIPELINE adalah proses dalam manajemen penjualan di mana prospek (leads) diklasifikasikan ke dalam kategori atau tahapan yang berbeda dalam perjalanan penjualan.

Nah, saya mengimplementasikannya di Whatsapp agar memungkinkan marketing untuk fokus pada prospek berkualitas, dan memandu calon pembeli mulai dari pertama kali chat sampai dengan closing. Bahkan sampai upselling dan repeat order.

Emangnya Whatsapp Marketing Pipeline Bermanfaat?

Tentu saja, Saya sendiri sudah menjalankannya di bisnis saya dan memberikan efek yang luar biasa, makannya saya sharing ke Anda. 

Berikut ini manfaat yang bisa Anda rasakan langsung ketika menerapkan strategi ini.

1. Pengelolaan yang Lebih Efisien: 

Hanya dengan mengklasifikasikan prospek ke dalam tahapan yang berbeda, Anda dapat mengenali calon pelanggan dengan lebih efisien. Ini membantu Anda mengidentifikasi calon pembeli prospek.

2. Mengubah Leads Menjadi Sales:

Menerapkan pipeline, Anda dapat memberikan perhatian yang lebih tepat pada setiap chat yang masuk dalam alur penjualan. Ini meningkatkan peluang konversi prospek menjadi pelanggan aktif.

3. Pengukuran Kinerja dan Analisis Data

Pipeline memberikan data yang berharga yang dapat membantu Anda mengukur kinerja promosi WhatsApp Anda. 

Anda dapat melihat berapa banyak prospek yang bergerak dari satu tahap ke tahap berikutnya, serta mengidentifikasi tren dan peluang.

4. Personalisasi Pesan untuk Propek

Anda mengetahui tahap prospek, Anda dapat menyampaikan pesan yang lebih personal dan relevan. 

Hal Ini tentunya dapat membuat prospek merasa diperhatikan dan dapat meningkatkan interaksi Anda dengan calon pelanggan, sehingga percakapan di chat terasa lebih dekat.

5. Manajemen Tim yang Lebih Baik

Jika Anda memiliki tim penjualan atau pemasaran, pipeline dapat membantu dalam pengelolaan tim dengan lebih efisien. Setiap anggota tim dapat melihat di mana setiap prospek berada dalam pipeline.

6. Whatsapp Anti Blokir

Penggunaan pipeline dapat membantu Anda untuk terhindar dari blokir saat menerapkan strategi Whatsapp Blast, atau mengirim pesan Whatsapp massal sekaligus menggunakan aplikasi, seperti WBSPRO.

Contoh Skrip Percakapan dalam WhatsApp Marketing Pipeline

Menerapkan pipeline memerlukan komunikasi yang efektif dengan prospek pada setiap tahap. Berikut adalah beberapa contoh skrip percakapan yang dapat Anda gunakan dalam setiap alur chat (percakapan).

Note: Ingat ini hanya contoh, silahkan modifikasi kata-katanya agar bahasa yang Anda gunakan lebih tepat sasaran.

1. Tahap Awal: Pesan Selamat Datang (Lead)

Pada tahap ini, sambutlah prospek dengan pesan selamat datang. Berikan informasi dasar tentang bisnis Anda dan tanyakan bagaimana Anda bisa membantu mereka.

Contoh: “Halo <<<Nama Pelanggan>>> ! Terima kasih sudah menghubungi <<<Nama Bisnis>>>. Bagaimana kami bisa membantu Anda hari ini?”

2. Tahap Kualifikasi (Qualified Lead)

Setelah sambutan, kualifikasi prospek dengan bertanya tentang kebutuhan dan anggaran mereka. Ini membantu dalam memahami apakah prospek cocok sebagai “Qualified Lead.”

Contoh: “Apakah Anda mencari produk atau layanan tertentu? Apakah Anda memiliki anggaran yang telah Anda tetapkan? Kapan Anda berencana untuk memulai?”

3. Tahap Penawaran (Opportunity) dan Negosiasi (Negotiation)

Saat prospek terkualifikasi, berikan penawaran khusus dan jika perlu, lakukan tahap negosiasi untuk menyesuaikan penawaran dengan kebutuhan mereka.

Contoh Penawaran: “Terima kasih atas informasi Anda. Kami telah mengevaluasi kebutuhan Anda dan ingin menawarkan penawaran spesial untuk Anda.”
Berikut  penawaran kami [Sertakan rincian penawaran]. Apakah Anda ingin membahas lebih lanjut atau memiliki pertanyaan?

Contoh Negosiasi: “Kami sangat menghargai minat Anda. Jika ada aspek dari penawaran kami yang perlu dinegosiasikan, tolong beri tahu kami. Kami ingin memastikan bahwa Anda mendapatkan penawaran terbaik sesuai dengan kebutuhan Anda.”

4. Tahap Closed-Won atau Closed-Lost (jika Closing dan Jika Lose Deal)

Setelah proses negosiasi, jika penjualan berhasil, Anda memindahkan prospek ke tahap “Closed-Won”. Jika tidak, prospek diklasifikasikan sebagai “Closed-Lost”.

Contoh (Closed-Won): “Kami senang memberitahukan bahwa penawaran kami telah diterima. Kami akan segera memproses pesanan Anda dan memberikan informasi lebih lanjut tentang pengiriman. Terima kasih telah memilih [Nama Bisnis]!”

Contoh (Closed-Lost): Kami sangat menghargai waktu dan pertimbangan Anda. Sayang sekali penawaran kami tidak sesuai dengan kebutuhan Anda saat ini. Jika Anda memiliki pertanyaan di masa depan atau perlu bantuan lain, jangan ragu untuk menghubungi kami.Terima kasih atas minat Anda.

5. Tahap After Sale

Setelah penjualan, pastikan untuk memberikan dukungan pasca penjualan. Ini memperkuat hubungan dengan pelanggan.

Contoh: Terima kasih telah menjadi pelanggan kami. Kami siap memberikan dukungan dan bantuan kapan pun Anda memerlukannya. Jangan ragu untuk menghubungi kami jika Anda memiliki pertanyaan atau perlu bantuan lebih lanjut.

Bukan hanya sampai di situ, namun Anda dapat memperluas pipeline untuk mencakup tahap up selling dan recurring.

6. Tahap Up Selling

Tawarkan peningkatan produk atau layanan kepada pelanggan yang sudah ada. Pastikan untuk menjelaskan manfaat tambahan yang mereka dapatkan.

Contoh: Kami ingin memberitahukan kepada Anda tentang beberapa penawaran khusus yang dapat meningkatkan pengalaman Anda bersama kami.[Deskripsikan penawaran tambahan atau upgrade yang relevan]. Apakah Anda tertarik untuk mempertimbangkan peningkatan ini?

7. Tahap Berlangganan (Recurring)

Tawarkan opsi berlangganan yang memberikan manfaat berkelanjutan. Pastikan pelanggan memahami nilai tambahan yang mereka peroleh.

Contoh: Kami ingin menawarkan opsi berlangganan yang akan memberikan Anda manfaat berkelanjutan dan layanan eksklusif. Dengan berlangganan, Anda akan mendapatkan [deskripsikan manfaat berlangganan]. Apakah Anda tertarik untuk mendengar lebih lanjut?

Dengan penggunaan pipeline, perusahaan dapat mengelola prospek dengan lebih sistematis dan memperkuat hubungan dengan pelanggan.

Bagaimana sudah ada gambaran mengenai Whatsapp Marketing Pipeline, saya rasa Anda sudah melakukannya selama ini, mungkin tahapan-tahapannya saja yang belum sistematis.

Semoga bermanfaat ya, jangan lupa janji Anda di awal untuk share artikel ini ke banyak orang.


Gabung komunitas Marketer di WhatsApp dan Telegram saya untuk diskusi lebih lanjut.

Bagikan:

Irfan Juniyanto

Seorang marketing offlline yang sudah move on ke online, tertarik dengan hal-hal yang baru. Gabung Newsletter Saya