Email Marketing Sudah Mati? Saatnya Pindah Kanal Penjualan Ke Whatsapp

Irfan Juniyanto

Email Marketing vs Whatsapp Marketing
Email Marketing vs Whatsapp Marketing (c) Maketers

Kali ini saya akan membahas sesuatu yang mungkin sudah Anda rasakan.

Atau mungkin baru saya saja yang merasakannya, setidaknya dalam satu tahun terakhir ini.

Jelang akhir tahun 2023 ini saya dibuat pusing, strategi email marketing yang saya jalankan tidak bekerja dengan bagus. 

Mungkin karena teknologi dari platform layanan email yang saya gunakan sudah usang, itu dugaan saya. Kebetulan saya pakai platform email marketing dari Indonesia.

Alasannya, klasik – layanan yang ditawarkan mudah, saya membeli paket 7500 subscriber untuk 2 tahun dengan harga yang super terjangkau.

Sedangkan layanan seperti ini diluar sana hampir tidak mungkin ditemukan, untuk layanan yang sama mungkin saya harus merogoh kocek 100X lebih dalam.

Saya tidak ingin mengutuk platform email tersebut, karena selain sudah banyak membantu (dulu), juga memang harganya murah. 

“Ada harga ada rupa” kata orang jawa. Dan Saya paham itu.

Namun yang ingin saya soroti adalah, memang email marketing ini menjadi trending pembahasan di banyak kalangan pemasar dunia.

Selama bertahun-tahun strategi email marketing ini menjadi satu-satunya strategi paling bagus, namun tidak dengan sekarang, tingkat open rate email menurun, apa lagi yang klik link.

Padahal dua matrik itu yang menjadi fokus utama para digital marketer.

Apakah Anda sepakat? Merasakan hal yang sama? Saya juga merasakan, dan terpaksa menulis artikel ini.

Sebenarnya apa faktor yang mendorong email marketing seperti sudah memasuki senja kala?

Pertama, orang sudah semakin sibuk dan email mereka sudah semakin sesak dipenuhi oleh email-email dari mana saja.

Kedua, filter spam dari gmail semakin canggih dan membuat banyak email marketing yang dikirimkan tidak sampai ke kotak masuk utama email pelanggan.

Intinya adalah perubahan perilaku market dan semakin canggihnya teknolog.

Kombinasi dua hal tersebut yang mungkin bisa menjadi era berakhirnya email marketing.

Tapi Anda tidak perlu khawatir, ini bukan akhir segalanya bagi seorang digital marketing atau pemasar online.

Seorang pemasar terbaik punya seribu cara hanya untuk menghadapi masalah. Dan ini salah satu cara yang saya lakukan.

Migrasi List Database Email ke Whatsapp

Jika Anda adalah subscriber email saya yang cukup aktif, mungkin dalam beberapa minggu terakhir Anda mendapatkan saya menginfokan untuk mengikuti channel Whatsapp saya.

Itu salah satu upaya yang saya lakukan untuk memindahkan list email pelanggan saya ke Whatsapp.

Bagi saya, ini perlu. Karena pesan-pesan yang saya kirim via email itu tak kunjung sampai.

Bagaimana Cara Pindah dari Email Marketing Ke Whatsapp

1. Jika saat melakukan list building email Anda meminta nomor whatsapp sekaligus, maka ini poin bagus untuk migrasi dari email marketing ke whatsapp marketing.

2. Jika Anda hanya meminta email saja, maka tidak ada jalan lain, silahkan kirim email blast ke mereka dan ajak untuk berali ke whatsapp.

Apa Saja Kanal yang Bisa Untuk List Building di Whatsapp?

1/ Buat Grup Whatsapp

Paling Klasik adalah Grup Whatsapp, saat ini grup Whatsapp kapasitas untuk menampung anggotanya sudah mencapai 1.024 orang.

Jumlah anggota grup ini kemungkinan bakal terus dinaikan oleh Whatsapp, mengingat mereka punya habit untuk menaikan, dari awalnya batas anggota 254, dinaikan menjadi 512 dan saat ini batas anggota grup Whatsapp adalah 1.024.

Sebenarnya ini sudah jauh dari cukup, Anda tau kenapa jumlahnya seperti itu? Saya menduga ini dibuat Whatsapp berdasarkan riset.

Di email marketing, paket untuk “small bisnis” selalu dimulai dengan 512 subscriber, semoga Anda paham apa yang saya bicarakan.

2/ Buat Komunitas Whatsapp

Komunitas Whatsapp merupakan fitur yang tergolong masih baru yang diluncurkan Whatsapp.

Fitur ini sangat keren, mampu menampung 5.000 orang dalam satu komunitas dan bisa menampung 50 whatsapp group.

3/ Channel Whatsapp

Jika Anda sudah melakukan poin satu dan dua, maka bisa juga menambah kanal whatsapp marketing lain, yaitu chanel Whatsapp.

Channel Whatsapp adalah fitur paling baru, tidak ada batasan untuk jumlah followers. Hanya saja, jika untuk melakukan promosi tidak seagresif seperti Whatsapp grup dan Whatsapp Komunitas.

Pindah dari email marketing ke Whatsapp marketing bisa dikatakan cukup menantang, terlebih jika datanya banyak.

Saat saya mencoba mengirim pesan massal ke banyak nomor untuk meminta mereka gabung ke channel Whatsapp, banyak dari mereka yang tidak aware “mungkin karena channel Whatsapp belum familiar”.

Kedua adalah faktor blokir tinggi, sebagian besar list email belum pernah berinteraksi di Whatsapp, sehingga ini meningkatkan resiko blokir. Tapi tidak ada jalan lain.

Untuk meminta mengirim whatsapp pesan massal ke seluruh data list email Anda, pastinya membutuhkan alat bantu Whatsapp Blast, silahkan pakai saja WBSPRO. Ini yang paling populer saat ini.

Sedangkan untuk melakukan list building di Whatsapp Anda bisa menggunakan stora, Stora juga bisa Anda kombinasikan dengan WBSPRO saat melakukan migrasi dari email marketing ke Whatsapp.

Cara Kombinasi WBSPRO dengan STORA

Caranya seperti yang saya lakukan, buat link di Stora, kemudian link ini yang disematkan ke pesan whatsapp.

Jangan lupa untuk menambahkan nilai lain,sehingga mereka punya alasan untuk pindah, kalo saya, pakai ebook gratis.

Stora memungkinkan Anda untuk list building di Whatsapp, membangun grup dengan menaruh link grup saat konfirmasi pesan selesai dan kemudian setting pesan upselling untuk meminta mereka mengikuti channel Whatsapp.

Simpel kan, pakai WBSPRO dan STORA untuk migrasi dari email marketing ke Whatsapp Marketing.

Semoga Anda paham pembahasan kali ini ya.


Gabung komunitas Marketer di WhatsApp dan Telegram saya untuk diskusi lebih lanjut.

Bagikan:

Irfan Juniyanto

Seorang marketing offlline yang sudah move on ke online, tertarik dengan hal-hal yang baru. Gabung Newsletter Saya